TOKO BUKU RAHMA

TOKO BUKU DISKON SEPANJANG MASA, DISKON s/d 50%
Sedia buku TK/ PAUD, SD, SMP/SMK, Soal-soal ujian, UAN, UASBN, SBMPTN, Evaluasi Ulangan Umum, Agama Islam, Umum, Perguruan Tinggi: Ekonomi, Akuntansi, manajemen, pajak, hukum, undang-undang, mipa, fisika, kimia, biologi, matematika, elektro, listrik, teknik industri, kimia, arsitektur, sipil, lingkungan, perawat, bidan, kedokteran, atlas, statistika, metodologi penelitian kualitatif, kuantitatif, pendidikan, penelitian tindakan kelas PTK, penelitian tindakan sekolah PTS, penulisan skripsi, tesis, disertasi, agama, syariah, proses belajar mengajar, komunikasi, jurnalistik, komputer, dll.

KONTAK

HP/WA 0856 0196 7147
email tokobukuantik@gmail.com

Mengingat kapasitas Blog terbatas dan saat ini blog sudah mulai penuh, maka untuk buku-buku baru silahkan lihat di web TB. RAHMA yang baru :
www.tokobukurahma.com

Minggu, 09 Juni 2013

PENDIDIKAN KARAKTER (EDUCATING FOR CHARACTER)


Judul : PENDIDIKAN KARAKTER (EDUCATING FOR CHARACTER)
Pengarang : Thomas Lickona
Penerbit : Nusamedia
ISBN : 978-979-1305-72-3
Edisi/ Cet : Cet 1
Tahun Terbit : 2013
Bahasa : Indonesia
Jumlah Halaman : xx + 552 hlm
Kertas Isi : HVS
Cover : Soft
Ukuran : 15,5 x 23,5 cm
Berat : 800 Gram
Kondisi : Baru
Harga : Rp. 85.000 diskon 15%
Bayar :  Rp. 72.250 
Stock : 1




PENDIDIKAN KARAKTER  PANDUAN LENGKAP MENDIDIK SISWA MENJADI PINTAR DAN BAIK (EDUCATING CHARACTER)
Pengarang : Thomas Lickona
Penerbit : Nusamedia

DAFTAR ISI :

BAGIAN SATU
PENDIDIKAN NILAI DAN KARAKTER

1. PERSOALAN PENDIDIKAN NILAI
Pintar dan baik: dua tujuan besar pendidikan
Pendidikan budi pengerti : fondasi demokrasi
Mengapa pendidikan moral mengalami kemunduran
Decade 1960-an dan 1970-an : kebangkitan “Personalisme”
Klarifikasi nilai: personalisme masuk ke sekolah
Gejala- gejala penurunan moral
Merangkum kesimpulan untuk pendidikan nilai
Catatan akhir

2. PENDIDIKAN KARAKTER- DAN MENGAPA SEKOLAH MEMBUTUHKAN BANTUAN DARI RUMAH
Program yang dapat dijalankan
Apakah pendidikan nilai dapat membuat perbedaan?
Apa yang ditunjukkan oleh penelitian
Peran keluarga
Perubahan dalam keluarga
Ketika orang tua dan anak tak punya hubungan dekat
Sulitnya kondisi yang dihadapi sekolah: sebuah pekerjaan yang semakin besar dengan sedikit kecil
Sekolah dan keluarga: mitra penting
Catatan akhir

3. NILAI- NILAI APA YANG HARUS DIAJARKAN SEKOLAH?
Hakikat “ nilai moral”
Perbedaan antara moralitas dan agama
Dua nilai moral dasar: sikap hormat dan bertanggung jawab
Nilai- nilai moral lain yang harus diajarkan sekolah
Membuat daftar nilai- nilai target
Catatan akhir

4. KARAKTER YANG BAIK
Karakter yang baik
Contoh karakter yang baik
Pengetahuan moral
Perasaan moral
Tindakan moral
Karakter dan lingkungan moral
Catatan akhir

BAGIAN DUA
STRATEGI MENGAJARKAN SIKAP HORMAT DAN TANGGUNG JAWAB DI KELAS
PENDAHULUAN

5. GURU SEBAGAI PENAGRUH, TELADAN DAN PEMBIMBING
Guru sebagai pengaruh: memperlakukan siswa dnegan hormat dan kasih sayang
Ketika anak- anak tak mengetahui jawabannya
Menghormati masalah yang dianggap penting oleh anak- anak
Membangun hubungan baik dengan kasih sayang
Mengkobinasikan contoh baik dan pengajaran langsung
Membantu siswa berpikir jernih soal kecurangan
Mengajari siswa untuk peduli terhadap nila- nilai moral
Bercerita sebagai bentuk pengajaran moral
Guru sebagai pengasuh, teladan dan pembimbing
Membimbing satu demi satu
Memberi tuntutan individual pada siswa
Merangkul siswa melalui komunikasi tertulis
Batas- batas untuk tindakan yang bisa dilakukan guru
Catatan akhir

6. MEMBANGUN KOMUNITAS MORAL DALAM KELAS
Membantu siswa mengenal satu sama lain
Membersihkan kubu- kubu sosial
Membangun komunitas bersama siswa kelas atas
Mengajari siswa untuk menghormati, mendukung, dan peduli kepada satu sama lain
Menghentikan anak- anak untuk mendukung satu sama lain
Membangun rasa keanggotan
Membangun identitas kelompok
Membangun perasaan menjadi anggota kelompok yang dihargai pada diri setiap siswa
Membangun tanggung jawab bersama dan terhadap kelompok
Catatan akhir

7. DISIPLIN MORAL
Menunjukkan kewenangan moral di dalam kelas
Pendekatan kooperatif dalam penetapan peraturan
Menyusun peratursan kelas untuk sekolah menengah
Membuat dan menegakkan konsekuensi
Apakah konsekuensi harus bersifat tetap atau berubah- ubah
Merangkul siswa pembangkang
Time out dan pertemuan individual
Rencana Kevin
Dukungan situasional untuk control diri
Saat paling tepat menyertakan konsekuensi negative dalam rencana pribadi
Control diri dengan kesadaran diri
Bereksperimen untuk menemukan cara yang efektif
Mengunakan insetif positif
Melibatkan orang tua
Unsur- unsur disiplin moral
Profil seorang guru disiplin moral
Catatan akhir

8. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KELAS YANG DEMOKRATIS: RAPAT KELAS
“Bu Wilcox, kelas kami kelas paling buruk di sekolah ini”
Rapat kelas sebagai sarana untuk mengembangkan karakter
Tujuan dan macam rapat kelas
Membangun- komunitas melalui rapat kelas
Menyelesaikan- masalah melalui rapat kelas
Memperluas peran siswa dalam pengambilan keputusan
Membangun rapat kelas yang berhasil
Apa yang terjadi jika siswa melanggar peraturan rapat kelas
Membangun kemampuan partisipasi siswa
Peran rapat kelas Dalam kehidupan kelas
Mendukung nilai- nilai yang baik
Catatan akhir

9. MENGAJARKAN NILAI- NILAI MORAL MELALUI KURIKULUM
Kurikulum sebagai pendidikan moral
Mengajari cara menghormati dan bertanggung jawab pada binatang
Dari kepedulian terhadap binatang menuju kepeduilian terhadap hak- hak binatang
Pendekatan- pendekatan tingkat sekolah terhadap kurikulum berpusat nilai
“Isu dan nilai etis apakah yang terdapat dalam pelajaran yang saya ajarkan?”
Memilih materi yang baik
Nilai etis dalam sejarah Amerika
Memilih strategi mengajar yang efektif
Menjadikan etika sebagai tema pemersatu kurikulum akademis
Leteratur sebagai bahan utama kelas etika
Zaman pertengahan sebagai kurikulum moral
Anak- anak sebagai sejarawan lisan
Pembicara tamu
Strategi mengajarkan nilai- nilai melalui kurikulum
Pendidikan multicultural
Program yang sudah diterbitkan
Catatan akhir

10. PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Manfaat pemeblajaran kooperatif
Delapan macam pembelajaran kooperatif
Bagaimana memaksimalkan keberhasilan dalam pembelajaran kooperatif
Kelas yang oenuh dengan kacang- kacangan
Catatan akhir

11. NURANI DALAM BEKERJA
Buah dari sikap apatis
Mengapa bekerja memiliki arti moral penting
Bekerja dan prinsip realitas
Tantangan bagi sekolah
Pentingnya ekspektasi yang tinggi
Mengajarkan evaluasi diri
Mengembangkan keahlian yang sesungguhnya
Pentingnya kesuksesan dini
Selebrasi kesuksesan
Mengajar dengan memperhatikan perbedaan gaya belajar
Membangun nurani dalam bekerja
Mengajar dengan memperhatikan minat siswa
Pekerjaan rumah (PR)
Catatan akhir

12. MENDORONG REFLEKSI MORAL
Perlunya refleksi moral
Kesalahan relativisme moral
Relativisme di dalam kelas: sebuah studi kasus
Memahami moralitas dasar dengan baik
Mempelajari pekerjaan sederhana
Values clarification (klarifikasi nilai)
Apakah ada fitur yang berharga dalam klarifikasi nilai
Anak sebagai filosof moral
Dilemma Sharon: katakana atau tidak?
Dalam merespon dilemma Sharon
Guru sebagai Socrates
Siswa kelas satu menangani dilemma moral
Catatan akhir

13. MENAIKKAN LEVEL DISKUSI MORAL
Dilemma mary
Apa yang harus dilakukan guru jika siswa membangkang dan membela nilai- nilai buruk?
Guru sebagai pemimpin diskusi
Menggunakan format terstuktur untuk mendorong pemikiran kritis
Menggunakan kurikulum yang sudah ada untuk membangun refleksi moral
Unit kurikulum yang dirancang guru
Permainan peran
Menggambarkan “Etika yang baik” atau “Etika yang buruk”
Belajar menimbang dengan benar
Membantu siswa membangun pemahaman diri
“Apakah yang dimaksud dengan hati nurani”
Catatan akhir

14. MENGAJARKAN ISU KONTROVERSIAL
Menangani isu controversial dengan adil: perang Vietnam
Bagaimana dengan pandangan guru
Debat moral
Memperdebatkan isu etis dalam sains
Haruskah sekolah mendiskusikan isu yang mudah tersulut seperti aborsi
Membaut pedoman bagi sekolah untuk mempelajari isu- isu controversial
Membuat kelas menjadi tempat yang aman untuk keberagaman
Dua visi feminis yang berbeda dalam isu aborsi
Pendekatan kooperatif terhadap isu- isu controversial
Catatan akhir

15. MENGAJARKAN CARA MENYELESAIKAN KONFLIK
Konflik dalam kelas
Kurikulum konflik
Pelatihan ketrampilan terstuktur
Menggunakan rapat kelas untuk menangni konflik
Mendiskusikan masalah dnegan menyebutkan nama
Membimbing siswa melewati konflik nyata
Anak- anak sebagai “Pengelola Konflik”
Meningkatkan tanggung jawab siswa untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri
Pelatihan konflik untuk siswa yang lebih besar
Catatan akhir

BAGIAN TIGA
STRATEGI- STRATEGI SEKOLAH UNTUK MENGAJARKAN PENGHORMATAN DAN TANGGUNG JAWAB

16. PEDULI SAMPAI KELUAR KELAS
Membangun kesadaran terhadap kondisi manusia
Orang- orang yang berkiprah untuk mengubah dunia
Uluran tangan untuk para tawanan hati nurani
Perlunya model peran yang menginspirasi
Anak- anak yang menjadi orang- orang Samaria yang baik
Belajar untuk peduli melalui pelayanan
Sahabat kelas
Bimbingan lintas usia
Teman yang lebih besar untuk anak yang lebih kecil
Menjangkau ke dalam masyarakat
Anak- anak yang membantu masyarakat mereka
Sekolah untuk keadilan sosial
Catatan akhir

17. MENCIPTAKAN BUDAYA MORAL POSITIF DI SEKOLAH
Ukuran budaya moral
Enam unsur budaya moral positif di sekolah
Unsur 1: kepemimpinan kepala sekolah
Unsur 2: disiplin untuk tingkat sekolah
Unsur 3: membangun kesadaran komunitas di seluruh lingkungan sekolah
Unsur 4: kepengurusan sekolah yang demokratis
Unsur 5: menciptakan komunitas yang baik di kalangan orang dewasa
Unsur 6: menyediakan waktu khusus untuk menangani masalah moral
Begitulah kami adanya
Catatan akhir

18. PENDIDIKAN SEKS
Pola-pola kegiatan seksual remaja saat ini
Akar masalah
Menakar tantangan yang dihadapi sekolah
Faktor apa yang tidak bekerja
Kasusu pendekatan pro-Anstinensi
Wajah baru pendidikan seks: program yang mengajarkan Abstinensi dan mendorong perkembangan
Member bimbingan seksual kepada remaja putra
Seks dan pernikahan
Masalah alat kontrasepsi
Resiko emosional seks di luar nikah
Di mana agama mulai bisa berperan
Apa yang harus dikatakan sekolah tentang homoseksualitas
Bagaimana peran orang tua?
Arti penting guru
Catatan akhir

19. NARKOBA DAN ALCOHOL
Anak- anak dalam cengkeraman narkoba
Bagaimana narkoba mendatangkan pengaruh merusak
Tumbuh dalam budaya narkoba
Apa yang dapat dilakukan sekolah
“Remaja bebas narkoba”
“Sekolah- sekolah narkoba”
Menghargai kesehatan pribadi
Membuat penilaian moral terhadap narkoba
Alcohol
Mengapa begitu banyak remaja yang minum alkohol
Sekolah- sekolah yang  memerangi kebiasaan minum pada siswa: “Kami tidak dapat melakukannya sendiri”
Pesan moral penting dalam pendidikan alkohol
Catatan akhir

20. KERJA SAMA SEKOLAH, ORANG TUA DAN MASYARAKAT
Mendukung keluarga
Bantuan diri atas
Tahun keluarga dan orang tua sebagai program guru
Sekolah- sekolah abad dua Saturday sekolah dan ornag tua sebagai mitra dalam pendidikan nilai
Bertanya kepada orang tua, “Anda ingin akan anda menjadi orang seperti apa?”
Orang tua dalam peran kepemimpinan
Pendidikan parenting yang disponsori sekolah pra pendidikan nilai
Mengontrol televise sebagai guru moral: apa yang bisa dilakukan keluarga dan sekolah
Film biskop
Sekolah dan orang tua sebagai mitra dalam menerapkan disiplin
Orang tua membant anak- anak belajar
Membantu orang tua membentuk jaringan
Sekolah sebagai kelompok pendukung
Melibatkan seluruh masyarakat
Sekolah dan masyarakat bekerja sama melawan narkoba dan alkohol
Konflik nilai
Catatan akhir

 INDEKS
TENTANG PENULIS



KEMBALI KE HALAMAN AWAL  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar